So far, everything is going good.
mulai dari pemrosesan surat gw di Dinas Pendidikan yang hanya membutuhkan waktu 2 hari, proses perizinan dari pihak sekolah yang cukup cepat. Try out yang hanya berlangsung 3 hari. Kuisioner yang item2 nya tidak ada yang mengalami eliminasi. Hingga proses pengambilan data yang sesuai bayangan gw.
Ketika gw ngerjain Bab I, gw banyak berdoa, semoga skripsi gw ini bisa berguna bagi orang lain. Gw mulai ngebayangin proses pengambilan data nya, dimana gw duga, gw pasti dijadiin mentor motivasi dadakan.
Dan itulah yang terjadi.
Gw bersyukur banget, karena anak2 SMU yang ngisi kuisioner gw banyak yang nanya2 tentang dunia perkuliahan, mengenai syarat-syarat perkuliahan, dsb. Ga jarang gw dijadiin tempat curhat mereka. Mengenai permintaan ortu, mengenai permintaan pacar, dsb.
Dan gw bersyukur, Tuhan memberi gw kesempatan untuk berbagi ke mereka mengenai banyak hal. Mulai dari berbagi pengalaman, berbagi ilmu gw yang ga seberapa ini, berbagi kesan, dan berbagi motivasi hidup yang gw dapet dari berbagai sumber.
Kalo gw inget2, ini yang paling sering gw bagiin pada sesi motivasi yg selalu berlangsung setelah selesai pengambilan data :
"Pendidikan itu bukan status. Tapi cara untuk mengembangkan diri kita, mengoptimalisasikan keseluruhan bakat dan kemampuan kita.Huff..
Ibarat tanaman dan tanah.
Ada benih yang hanya bisa tumbuh pada lahan berair, ada benih yang tumbuh dengan baik di tanah gersang, ada tanaman yang hidup di dataran tinggi, ada yang hidup di dataran rendah.
Begitu juga bagi setiap kita, punya "tanah" nya sendiri, dimana kita bisa hidup dan berkembang dengan baik.
Tujuan kita sekarang ini adalah menemukan dimana "tanah" kita, yaitu jurusan pendidikan atau tempat kuliah dimana kita bisa hidup, tumbuh subur dan berkembang, bahkan menghasilkan buah yang berlipat2.
Jadi carilah, dimana "tanah"-mu.
Saat kamu mencari, untuk bisa menemukannya kamu harus bertanya pada orang yang benar-benar mengenal dirimu, yaitu diri sendiri dan Tuhan.
...."
gw bener2 ga nyangka gw bisa ngomong en didengar oleh mereka. Gw bersyukur banget, kalau Tuhan bisa pakai gw di tempat gw berada en bekerja sekarang.
Cape nya ga ketulungan sih...
gw pulang dengan lelah en otak yang kadang udah ga nyambung lagi ama panca indera, plus, kaki gw bengkak udah seminggu.
Tapi di tengah itu semua, gw masih bisa menikmatinya. That's a blessing!
Sambil ngambil data, gw banyak bercermin juga.
Topik orientasi masa depan adalah topik aktual, bukan hanya bagi mereka, tapi juga buat gw yang bentar lagi akan menempuh dunia baru.
Where will I go?
What should I do?terus terang, akhir2 ini gw ga banyak merencanakan masa depan seperti yang biasanya gw lakukan. Gw udah ngeliat rencana demi rencana gw hancur di depan mata, dan melihat, di balik puing-puing itu, ternyata Tuhan sudah menyiapkan yang jauh lebih indah dari yang pernah gw bayangkan sebelumnya.
Jadi, for now.. gw mau istirahat dari yang namanya merencanakan 20 tahun ke depan.
Punya impian en melihat jauh ke depan bukan hal yang buruk. Tapi jangan sampai impian itu akhirnya menutupi realitas, membuat kita rabun dekat sehingga membuat kita tidak mampu melihat langkah apa yang harus kita ambil saat ini, di tempat kita berada saat ini.
Tapi gw juga ga mau ongkang2 kaki en bernyanyi "Que Sera Sera". Gw percaya, ketika gw melakukan bagian gw untuk hari ini, gw sudah mempersiapkan masa depan gw, bahkan yang jauh ke depan. Tokh masa depan dimulai dari hari ini.
Kadang gw masih takut melangkah...
Tuhan, tolong yakinkan aku lagi, bahwa hari depan Kau yang miliki.
Selama Kau yang memimpinku, aku akan terus maju dengan menegakkan kepalaku.
1 comment:
Orientasi Masa Depan? Topik yang hangat untuk mahasiswa semester akhir ya?
Gua mengalami nasib yang sama. Rencana demi rencana hancur di depan mata. Tapi thx to Aneks, gua belajar sesuatu (bahkan Aneks bisa mengajari gua lebih baik daripada teori OMD-nya Nurmi!)
Cita-cita harus konkrit. Hanya dengan cita-cita yang konkrit kita bisa membuat langkah-langkah yang konkrit. Tapi bukan berarti kita harus terpaku pada langkah-langkah itu. Realitas atau keadaan bisa menghancurkan langkah-langkah konkrit yang sudah kita susun. Tapi , selama cita-cita itu masih ada, kita selalu bisa membuat langkah-langkah baru untuk mencapainya, sesuai dengan kenyataan yang menimpa kita.
Kalau di tengah jalan tiba-tiba ingin ganti cita-cita juga? Ya nggak apa-apa. Namanya banting setir.
Intinya, hidup penuh kejutan. Kita hanya bisa melihatnya jika kita mensyukuri yang sudah lalu dan selalu terbuka pada perubahan :p
[hoeeekkkk hoeeekkkkk kok gua jadi tukang ceramah geneeeeee????]
Post a Comment